Sunday, 22 February 2015

KCBI PEDULI DIFABLE INDONESIA


Berawal dr status sy di facebook tentang program K CBI Peduli, Mbah Mat Arphac Gresik yg notabene presiden HCCI memberikan link tentang  kegiatan salah satu biker HCCI, Roni Corenk/ Roni Sang Trasporter yg peduli dg orang2 difable/cacat fisik, dg membuatkan/merakit dan menservis kendaraan bermotor roda 2 menjadi roda 3.
Namun sayang, semua itu terkendala oleh minimnya dana baik dr si difabel sendiri maupun mas Roni. Maka KCBI berupaya membantu semampunya dg mengumpulkan onderdil bekas layak pakai dr bbrp facebiker K CBI seluruh tanah air. Dan bahkan ada bbrpa relawan yg berkeliling ke bbrp kota untuk mengambil barang bantuan tersebut untuk dikumpulkan mjd 1 di sekretariat KCBI.
Setelah dirasa barang bantuan cukup, maka pd hari minggu, 22 Februari 2015, Facebiker KCBI menyerahkan bantuan tersebut di dampingi bbrp perwakilan club CB Pasuruan yaitu CB Arjuno, CB Arcamp dan CB Bangil serta bbrp facebiker KCBI dr surabaya, sidoarjo dan mojokerto, total hampir 50an orang.
Barang bantuan berupa mesin, velg, ban, tromol, pengereman set, skok dll di kemas dalam bbrp bagian dan diangkut dg menggunakan armada motor CB menuju sekretariat DMI Mojokerto.
Dg harapan barang2 tsb bisa dipakai mas Roni untuk memodif kendaraan roda 2 mjd roda 3. Tidak hanya itu, Face biker KCBI jg menyerahkan bantuan uang tunai sebesar Rp. 1.500.000 yang nantinya bisa dipergunakan DMI untuk biaya operasional pembuatan kendaraan roda 3.
Selaku admin K.CB.I, sy mengucapkan terima kasih kepada para donatur yg sdh sukarela memaketkan barang bantuannya ke sekretariat, bolo CBBC kediri yg secara sukarela mengkoordinir anggotanya untuk menyumbangkan onderdil layak pakai, mas Muhammad Taufiqurrahman yg dg sukarela mau ke kediri mengambil barang bantuan dr bolo CBBC dan sebagian dr bolo2 surabaya. Mbah Mat arphac yg sdh memberi info ttg DMI, cb unesa, Satria Piningit Satria dkk..  bolo2 cb arjuno, cb arcam dan cb bangil serta facebiker kcbi surabaya, sidoarjo dan mojokerto yg secara lgsg ikut dalam pelaksanaan baksos kali ini. Serta bbrp temen yg tdk sempat sy sebutkan disini

Smoga apa yg qt lakukan ini mempunyai kemanfaatan bg yg menerima, keberkahan bg yg menyumbang dan keikhlasan bg yg menyalurkan..aminn...

KCBI PEDULI
Dari hati kami berbagi

Tuesday, 10 February 2015

K.CB.I PEDULI ZAENURI TUBAN

Menindaklanjuti aspirasi temen2 di grop FB K.CB.I dan CBI.
Relawan K.CB.I Peduli telah survey dan menyalurkan santunan kpd adik Zaenuri.
Mulai saat ini adik zaenuri akan mjd anak asuh K.CB.I krn dia sdh memenuhi kriteria yg kami inginkan.. selain yatim dia adalah anak yg berprestasi wlo dg kekurangan fisik yg ada..
Zaenuri bersama ibu dan adiknya tinggal bersama kakeknya yg mjd tulang punggung keluarganya..
InsyaAllah kita akan rutin menyantuninya.
Mohon doa restu dan dukungannya agar program K.CB.I Peduli trus bisa berbagi dg sesama...Amiinn

Rek K.CB.I Peduli
Bri 3124 01 001 301 50 3
Ainul hakim
0838 3327 3525

#Thanks to Relawan Muchammad Kayyis Mabruri dan Kaji Parngun Slankers Ronggolawe yg sdh survey dan menyalurkan santunan

Sunday, 8 February 2015

Catatan Kecil Seorang Wak Brenk, Pak Guru Cb


Pada awal tahun 2009 kami di tempatkan di SMPN 3 Pasrepan yang merupakan daerah baru bagi saya dkk. Awal masuk kami terkejut dengan kondisi murid-murid disana. Sebagian besar tidak bersepatu, tidak berseragam atau campur aduk seragamya, kebersihan dan kerapian sangat kurang, banyak yang berambut panjang dan telinganya di tindik. Prosentase kehadiran siswa juga sangat minim. Ada beberapa siswa sisiwi yang putus sekolah dan memutuskan untuk menikah dan bekerja untuk yang laki-laki, bahkan tahun kemarin kejadian tersebut masih terjadi, 3 siswi kami yg naik kelas 8 berhenti dan dinikahkan oleh orang tua mereka, padahal mereka belum cukup usia untuk menikah.  Dan kejadian ini hampir terjadi tiap tahun, bahkan ada siswi yg baru lulus SD  yang langsung menikah. Beda jauh dengan tempat dinas saya sebelumnya, SMPN 1 Sukorejo. Belum lagi kondisi keamanan ligkungan sekolah yang sangat rawan, hampir tiap bulan ada saja pembunuhan dan perampasan serta perampokan, sehingga pada saat berangkat dan pulang sekolah kami harus berangkat bersama-sama dan membawa sepeda motor yg ala kadarnya yg tidak dilirik oleh para perampas motor, yg penting bisa jalan.

Melihat kondisi seperti itu, kami sangat prihatin dan berusaha sabar dan telaten dalam membimbing dan mendidik siswa-siswi kami, waktu berjalan selama setahun, sedikit demi sedikit perubahan itu mulai Nampak, tingkat kerapian dan kedisplinan siswa mulai ada perubahan, memasuki tahun kedua kami melihat animo masyarakat disana terhadap  pendidikan sangat kurang. Ini bisa dilihat dari jumlah perbandingan anak yang masuk ke SMP kami dengan jumlah lulusan SD penyanggah SMP kami. Setelah saya amati ternyata sebagian besar masyakat disana memang belum sepenuhnya sadar akan pentingnya pendidikan dan lebih mengutamakan pendidikan di ponpes bagi yang mampu, bekerja bagi yang laki-laki dan sebagian menikah diusia dini. Sisanya tidak sekolah smp, maka saya menarik kesimpulan harus ada model dilingkungan mereka tentang hasil dari pendidikan formal, sehingga bisa memotivasi mereka untuk mau bersekolah, maka saya memutuskan untuk membawa pulang salah satu siswa lulusan SMP kami  untuk saya jadikan ANAK ASUH dan saya sekolahkan di SMAN 1 Purwosari serta tinggal satu rumah bersama keluarga kami. Anak tersebut sangat berprestasi tapi keluarganya kurang mampu, dia anak ketiga dari 4 bersaudara dan tiga saudaranya tdk ada satupun yang mengeyam pendidikan sekolah dasar, bahkan sekarang adiknya yang perempuan  berumur -/+ 10th saat ini tdk bersekolah, padahal sy pribadi sdh menawarkan diri untuk menjadikan anak asuh dan saya sekolahkan di SD terdekat, tapi orang tuanya tidak mau.

Memutuskan menjadi orang tua asuh bagi anak tersebut pada saat itu adalah keputusan yang berat  dan agak memaksa diri, karena anak saya sendiri sudah 3 dan penghasilan saya sdh terpotong oleh angsuran ke bank jatim karena sy harus membangun gubug buat keluarga saya. Tapi dengan susah payah mencari tambahan penghasilan setelah berdinas dengan menjadi tukang servis computer dan berjualan kaos online akhirnya bisa menyekolahkan anak tersebut ke SMAN 1 Purwosari. Kebetulan saat itu juga mendapat gaji 13 sehingga bisa membayar uang seragam dan bantuan sukarela ke sekolah.  Waktu berjalan setahun dan anak tersebut menunjukkan prestasinya dengan masuk 3 besar di sekolah dan bisa bersaing dengan siswa-siswi kota atau  dari lulusan sekolah regular. Dan saat ini anak tersebt sudah lulus dr SMAN 1 Purwosari dan menjadi lulusan yg terbaik jurusan bahasa. Karena prestasinya itu, anak tersebut saya arahkan untuk mengikuti program Bidik Misi dan Alhamdulillah bisa diterima di UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG dengan mengambil fakultas FISIP jurusan ilmu komunikasi. Saat ini masih semester satu dan masih tetap tinggal di rumah saya. Dan naik angkutan umum tiap hari ke kampus dari purwodadi ke malang. Sebenarnya hal ini jg memberatkan sy, karena anak saya juga beranjak besar, yang pertama bersekolah smp dan mondok di singosari, yang nomor 2 masuk SD dan yg no 3 anak sy berumur 3th. Yang tentunya membutuhkan banyak biaya. Karena kecintaan saya terhadap sekolah dan ingin merubah kondisi di lingkungan sana, saya harus bisa membantu anak ini sampe lulus kuliah. Yang kelak akan menjadi contoh/model di desa petung kecamatan Pasrepan.

Tidak hanya berhenti disini, tahun berikutnya skolah kami, SMPN 3 Pasrepan satu atap juga meluluskan siswanya, tetapi animo siswa untuk melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi sangat rendah, saya sangat prihatin sekali, mau menambah anak asuh lagi yg saya biayai secara pribadi sdh tidak mungkin, akhirnya sy menceritakan kondisi ini ke komunitas saya, kebetulan saya bergabung di GROUP FACEBOOK KOMUNITAS CB INTERNET, sebuah komunitas pecinta motor Honda CB di facebook dan saya sendiri yg menjadi adminnnya. Teryata respon anggota cukup bagus, kami menggalang dana di facebook dan akhirnya bisa menyekolahkan 2 anak ke Madrasah Alyah Queen Zam-zam dan kita yang menanggungnya sampai lulus, kami hanya membantu pembayaran SPP dan biaya sekolah lainnya, sedangkan uang saku dari orang tua mereka.saat ini mereka berdua sdh kelas XII MA

Dana yang kami himpun di Facebook terus bertambah, akhirnya tahun berikutnya kita bisa menambah 3 anak asuh lagi dan selain kita sekolahkan di MA queen zam-zam Pasrepan, mereka juga kita  titipkan di ponpes Gus mashudi, mengingat jarak tempuh dari sekolah ke rumah sangat jauh, ketiga anak ini asli dari desa Petung. Dan tahun ini,  bulan juli 2014 kemarin kami juga menambah anak asuh lagi berjumlah 4 anak. Sehingga sampai detik ini ada 9 anak yg kami angkat menjadi anak asuh dengan rincian:

  •  2 anak laki-laki kelas XII MA Queen zam-zam
  • 3 anak laki-laki  kelas XI MA Quenn zam-zam
  • 3 anak (2 perempuan dan 1 laki-laki) kelas X Ma quen zam-zam
  • 1 anak laki-laki kelas X SMK Quenn zam-zam


Tujuh dari sembilan anak ini juga kami titpkan di ponpes Gus Mashudi Pasrepan.
Yang tentunya mereka juga membutuhkan banyak biaya. Dan Alhamdulillah sejauh ini komunitas kami selalu mensupprot kegiatan yang saya lakukan.

Tidak hanya menyekolahkan alumni siswa kami yang lulus, tetapi kami juga memberi bantuan tas, alat tulis, kaos kaki dan sabuk, sejauh ini sudah 3 kali baksos yg kami lakukan.


  1. Baksos pertama kami laksanakan di SMPN 3 Pasrepan dengan membagi tas dan alat tulis kepada 120 anak SDN Petung 2, SDN Kedungrejo 1 Winongan dan SMPN 3 Pasrepan. Kami melaksanakan baksos ini sebagai wujud rasa prihatin kami dengan kondisi murid disana sekaligus memotivasi mereka untuk giat belajar. Dan yang SD kelak mau melanjutkan ke SMP kami serta yang lulsu dari SMP mau melanjutkan ke jenjang pendidikan SMA
  2. Baksos kedua kami membagi tas, buku, alat tulis, sabuk dan kaos kaki bertempat di Balai desa Petung dengan mengundang 100 siswa dari 3 sekolah terdekat,  SDN Petung 1, RA dan Madrasah Ibtidaiyah Desa petung. Kami merasa perlu mendatangi desa tersebut, karena jumlah lulusan dari SD dan MI dari desa  tersebut sangat banyak, tetapi yg melanjutkan ke SMP hanya sedikit sekali, bahkan selama 5 th saya bekerja di SMPN 3 Pasrepan tidak ada satu anak perempuan pun yg mau sekolah, padahal populasi perempuan  sangat banyak. Maka saya pada baksos kedua tersebut mengajak istri saya yang juga berprofesi sebagai guru di SDN Kertosari 2 Purwosari, saya ingin  menunjukkan kepada warga petung bahwa perempuan juga bisa bekerja dan setara dengan laki-laki, dan contohnya adalah istri saya. Jauh-jauh datang dari Sumatra dan melanjutkan pendidikan di salah satu universitas di Malang dan akhirnya bisa menjadi guru PNS yang bersertifikasi. Ternyata apa yg kami lakukan membuahkan hasil, tahun ajaran ini ada 3 anak perempuan dan beberapa anak laki-laki dari desa  Petung yg mau sekolah ke SMPN 3 pasrepan
  3. Baksos ketiga kami melaksanakan bedah rumah di desa Klakah kec. Pasrepan dari salah satu anak asuh kami, karena kondisi rumah yg sangat memprihatinkan dan si bapak mengalami kebutaan dan tdk bisa memperbaiki rumahnya yang atap rumahnya pada bocor.  Sehingga kami berinisiatif untuk melakukan kegiatan bedah rumah dengan cara mengganti atap, kusen dan memlester lantainya
Itulah beberapa kegiatan yang saya lakukan pada saat berdinas di SMPN 3 Pasrepan, dengan harapan ada perubahan yang nyata pada lingkungan tersebut dengan cara menyekolahkan anak ke jenjang SMA, dengan harapan mereka kelak bisa menjadi contoh di lingkungannnya, setidaknya mereka bisa terhindar dari pernikahan dini, putus sekolah dan menjauhkan mereka pengaruh negative dari lingkungannya. Dengan berhasilnya mereka kelak , insyaAllah akan memotivasi yang lain untuk mau bersekolah dan alhasil akan ada perubahan yg signifikan pada daerah tersebut.

Tidak hanya itu, selain kami melakukan kegiatan social di daerah Pasrepan, saya bersama club motor CB Arjuno juga melakukan kegiatan social juga di beberapa daerah di jawa timur berikut ini beberapa kegiatan yg sdh kami lakukan:
 
  • Donor darah di  salah satu klenteng di Probolinggo
  • Donor darah dengan beberapa komunitas motor di Surabaya 
  • Donor darah dengan komunitas motor se-Pasuruan dan Sidoarjo bertempat di daerah Bangil
  • Baksos bencana Gunung Kelud
  • Baksos tabur benih ikan nila di bendungan sutami karangkates malang
  • Berbagi makan sahur di alun-alun  pasuruan, Kediri dan Surabaya 
  •  Menyantuni anak yatim di panti asuhan
  • Peduli anak yatim di sepuluh sekolah di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah 
  • Dan masih banyak kegiatan lainnya. 
  • sebagai bukti kami lampirkan beberapa foto kegiatan kami.

Kegiatan-kegiatan ini sebagai tanggung jawab moral saya sebagai seorang guru, bukan hanya mendidik siswa-siswinya di sekolah tetapi juga mendidik lingkungan sekitar agar lebih baik. Dan melalui kegiatan di club motor yang saya bina inilah saya jadikan  wahana untuk mendidik dan mengabdikan diri pada masyarakat

Semoga dengan tulisan saya ini  makin banyak guru yang lebih peduli pada murid dan lingkungannya. Tidak hanya memikirkan berapa besar gaji dan tunjangan sertifikasi yg  diterima, tetapi berapa besar pengorbanan mereka pada murid dan lingkungannya. Tidak hanya itu, temen2 biker jg harus mau peduli kepada kondisi lingkungan sekitar. Shingga hobby tidak sekedar hobby yg hanya menyenangkan diri sendiri, tetapi jg bisa berbagi kebahagiaan kepada orang lain..



Saturday, 7 February 2015

K.CB.I PEDULI YATIM



Berawal dari acara insidental dengan memanfaatkan momen 10 muharram, admin mengadakan  bakti social peduli yatim. Pada kegiatan tersebut, admin memberikan santunan kepada anak yatim yang tersebar di 10 sekolah di Jawa Timur dan Jawa Tengah dengan meminta bantuan temen-temen CB  yg berprofesi sebagai guru untuk menyalurkan bantuan tersebut. Besar santunan untuk masing-masing sekolah sebesar Rp. 300.000 dan teknik penyalurannya kita  pasrahkan kepada pihak sekolah. Dan ternyata pada waktu pelaksanaanya uang santunan itu bertambah dari hasil sumbangan dewan guru dan siswa-siswi yang lainnya, tentu hal ini sangat menggembirakan, krn kita selain bisa menyantuni tetapi juga bisa mengajak orang lain peduli.
Ternyata kegiatan ini tidak berhenti begitu saja, bantuan yg masuk ke rekening KCBI Peduli makin  bertambah. Padahal kegiatannya telah usai. Akhirnya admin berinisiatif untuk meneruskan program tersebut dengan format yang berbeda. Yaitu menyantuni satu keluarga yatim khususnya anaknya masih kecil-kecil dan maksimal SD kelas 6, dengan asumsi mereka baru saja kehilangan ayah mereka sebagai tulang punggung keluarga. Dan jika anak masih kecil, si ibu belum sepenuhnya bisa bekerja. Teknis pemberian bantuan yaitu dengan memberikan santunan sebesar Rp. 200.00 perbulan dan akan berlangsung selama 6 bulan ke depan. Dengan harapan dalam jangka waktu itu ada perubahan pada perekonomian keluarga dan bisa kita alihkan ke keluarga yatim lain yang lebih membutuhkan. Tetapi jika masih belum ada perubahan, maka kita akan menambah durasi penyalurannya.
Saat ini ada beberapa keluarga yatim yang sudah tersantuni yang tersebar di kota Pasuruan (3 keluarga), Malang, Surabaya, Kediri, Tuban dan Jepara. Kita akan terus menambah jumlah keluarga yatim yg tersantuni dengan asumsi bantuan yg masuk ke program ini juga terus bertambah. Untuk itu mari berpartispasi dalam program ini dengan menjadi donator rutin.

Donasi bisa disalurkan ke rekening KCBI Peduli
BRI 3124 01 001 301 50 3
an. Ainul Hakim
sms/wa 0838 3327 3525
pin 52acde1a

Sekretariat
Jl. Sidomukti 2, RT 02 Rw 01 Dusun Cengkarukwatu, desa Capang, Kec. Purwodadi, Kab. Pasuruan
Penyerahan bantuan anak yatim di sampang oleh bro imam fauzi alias ochex

Penyerahan bantuan anak yatim di pasuruan

Penyerahan bantuan anak yatim di Nganjuk
Penyerahan bantuan anak yatim di Demak

Penyerahan bantuan anak yatim di Demak
Penyerahan bantuan anak yatim di Tuban


Penyerahan bantuan anak yatim di Pasuruan
Penyerahan bantuan anak yatim di Kediri

Penyerahan bantuan anak yatim di Pasuruan

Penyerahan bantuan anak yatim di Psuruan

Sunday, 1 February 2015

BAKSOS DONOR DARAH K.CB.I & CB ARJUNO PASURUAN

Bertempat di sentra UKM Bangkodir Bangil Pasuruan, hari ini minggu, 1 Februari 2015. Facebiker K.CB.I bersama club CB Arjuno Pasuruan menyelenggarakan donor darah massal yg dihadiri oleh temen2 biker pasuruan, sidoarjo, mojokerto dan,surabaya. Club-club yang hadir yaitu CB Komphacs Sby, CB Jangkar sby, CB Bintang Mojokerto, Biyonic sidoarjo, CB Suka2 pasuruan, CB Bangil Pasuruan, CB Archamp pandaan pasuruan dan bbrp temen facebiker KCBI dr kediri, malang, tuban dan kota lainnya. Serta bbrp masyarakat umum sekitar lokasi donor . Donor dimulai pukul 08.00 dan berakhir pukul 12.00 dg menghasilkan 50 kantong darah. Jumlah ini sebenarnya masih bisa bertambah mengingat banyaknya peserta yg datang..tetapi di pihak PMI hy tersedia 50 kantong darah. Smoga kedepan minat biker2 CB untuk donor makin meningkat.
Kegiatan donor darah ini merupakan kegiatan rutin 3 bulanan club cb arjuno, facebiker kcbi berusaha kerjasama dg cb arjuno dg harapan untuk menjaring peserta donor sebanyak2nya khususnya dr temen2 yg belum trgabung dalam club maupun komunitas. Dan alhamdulillah antusias temen2 luar biasa.
Sumber dana kegiatan ini berasal dr iuran rutin anggota cb arjuno dan penyisihan penjualan merchandise kcbi. Dana ini diperuntukkan untuk pembiayaan kgiatan seperti konsumsi, stiker banner, sewa tempat/ongkos kebersihan dan biaya administrasi yg lain.
Tujuan donor darah ini adalah mengggugah kesadaran temen2 biker untuk mau peduli dan berbagi dg sesama, menjalin tali silaturahmi antar club dan anggota club di pasuruan dan skitarnya dan memperbaiki citra biker di masyarakat yg mungkin selama ini kurang baik di mata mrk..
Harapan kedepan kegiatan ini bisa kita tingkatkan dr segi kuantitas dan kualitas dan syukur2 semangat berbagi ini bisa menyebar kemana-mana.  Aminn
CB ARJUNO Saking pasuruan golek sedhuluran
K.CB.I Hilangkan sekat kita semua sahabat.